Akun
LinkedIn di Hack!
Hacker adalah seorang
yang mempunyai keinginan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kerja suatu
system, komputer atau jaringan komputer, sehingga menjadi orang yang ahli dalam
bidang penguasaan sistem, komputer atau jaringan komputer.
Hacking adalah
kegiatan memasuki system melalui system operasional lain yang dijalankan oleh
Hacker. Tujuanya untuk mencari hole/bugs pada system yang akan dimasuki. Dalam arti lain mencari titik keamanan
system tersebut.
LinkedIn
adalah jejaring sosial yang mempunyai konsep unik, di mana
sebagian besar penggunanya adalah profesional yang memiliki latar belakang
bisnis. Layaknya sebuah identitas, LinkedIn
kerap dijadikan media untuk memperkenalkan diri atau bisnis ke calon kolega
atau perusahaan dengan tujuan yang beragam.
Penjelasan
LinkedIn merupakan jejaring sosial
yang memiliki sekitar 161 juta pengguna dan tersedia di 200 negara . LinkedIn
berhasil di Hack pada 5 Juni 2012 silam dan mereka memastikan
bahwa sejumlah password yang bocor sesuai dengan akun yang ada di LinkedIn. Konsultan
keamanan jaringan dari Sophos, menyarankan pengguna LinkedIn untuk segera
mengganti password. Ia khawatir password tersebut baru permulaan untuk
memperalat informasi penting dalam akun yang dibobol. Sebelum serangan ini terjadi mereka kerap
memperingatkan pengguna rutin mengganti password tiap beberapa bulan sekali.
Akun yang diserang akan mereka matikan dan mengirimkan email instruksi pada
penggunanya.
LinkedIn kebobolan password sekitar
6,5 juta akun penggunanya. Kasus ini sempat disebut-sebut
sebagai aksi pembobolan terbesar selama 10 tahun terakhir. Hacker asal
Rusia disebut-sebut berada di balik aksi pembobolan tersebut. Mereka juga
mempubilkasikan password yang telah dicurinya namun tanpa disertai username ke
sebuah forum web Rusia. Dan akibat tindakannya, sekitar 117
juta pengguna LinkedIn menjadi korban.
Kasus ini sangat
menggemparkan dunia teknologi informasi, seperti diketahui LinkedIn adalah
media sosial yang ditujukan untuk pengembangan jaringan profesional,
penggunanya pun rata-rata adalah golongan profesional. Sehingga bobolnya
password pengguna LinkedIn menjadi masalah serius karena banyak data-data
jaringan kontak pengguna profesional yang mengakibatkan siapa saja berpotensi
untuk diserang, terutama menggunakan metode social engineering. Setelah seorang
penyerang mengambil alih sebuah akun media sosial, akan semakin mudah ia akan
menyerang koneksi sang korban berikutnya.
Sebagai informasi, kasus kebocoran
data LinkedIn baru
diketahui pada Mei 2016. Perusahaan yang baru dibeli Microsoft itu segera
mengirimkan email pemberitahuan yang meminta pengguna mengganti kata
sandinya. Ternyata, mereka yang diminta mengganti kata sandi adalah pengguna
yang tidak pernah melakukan penggantian kata sandi sejak 2012, yakni ketika
dugaan pelanggaran keamanan terjadi.
LinkedIn memang
diketahui telah beberapa kali menjadi sasaran peretas. Sebelumnya pada 2015
ditemukan banyak akun palsu yang digunakan untuk membajak atau mengirimkan
pesan sampah (spam) pada korbannya. Dan akhirnya Federal
Bureau Investigation (FBI) dan Kepolisian Republik Ceko telah menangkap pelaku
peretasan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar